Banggakan Dosen Unhas, Pantas!

A.M. Iqbal Parewangi
Sumber :
  • Istimewa

"Saya tadi dapat info, sumbernya New England Journal of Medicine edisi Juli 2022," katanya sambil mulai scroll hp. "Dari 528 sample orang yang terinfeksi Cacar Monyet di 16 negara, 98 persen el-ge-be-te. Hombreng 96 persen, bisbreng 2 persen."

Jujur, saya tidak terlalu paham apa itu hombreng dan bisbreng. Bagaimana anatomi biologis ataupun psikologisnya, saya tidak paham. 

Tapi saya senang dengan caranya membaca konteks dan konten yang lagi jadi fokus resahnya. Dia bukan latah larut pada viralnya kasus meresahkan itu. Dia justru membaca kasus gender "netral" itu dalam hubungannya dengan "prediksi resiko medis" sesuai data penyebab Cacar Monyet "hombreng 96 persen, bisbreng 2 persen". Sebentuk cara pembacaan berbasis data, informasi, dan analisa saintifik. Sederhana, mungkin, tapi hasilnya tajam dan mencerahkan.

"Seramnya!" Ada hempasan nafas di ujung ucapannya itu.

"Seram, memang. Apalagi membayangkan timbul Cacar Monyet," sambung saya kembali tersenyum. "Makanya kampus ayam jantan perlu steril dari ayam non-biner. Begitu ya, nak?"

Sekilas dia pandangi saya. Senyum mahalnya sedikit merekah. Tanpa kata lagi. Lalu dia dekatkan pattombong nasi, diambilnya beberapa saji. Setelah cuci tangan di sampinungeng bening, dia raih dua kerat tempe goreng dan satu ikan goreng. Selanjutnya, basmalah.