Banggakan Dosen Unhas, Pantas!

A.M. Iqbal Parewangi
Sumber :
  • Istimewa

Jujur, saya tidak terlalu paham apa itu hombreng dan bisbreng. Bagaimana anatomi biologis ataupun psikologisnya, saya tidak paham. 

Irma Waty, Caleg Pendatang Baru yang Dipastikan Lolos Mengisi Kursi untuk Dapil 3 DPRD Takalar

Tapi saya senang dengan caranya membaca konteks dan konten yang lagi jadi fokus resahnya. Dia bukan latah larut pada viralnya kasus meresahkan itu. Dia justru membaca kasus gender "netral" itu dalam hubungannya dengan "prediksi resiko medis" sesuai data penyebab Cacar Monyet "hombreng 96 persen, bisbreng 2 persen". Sebentuk cara pembacaan berbasis data, informasi, dan analisa saintifik. Sederhana, mungkin, tapi hasilnya tajam dan mencerahkan.

"Seramnya!" Ada hempasan nafas di ujung ucapannya itu.

Ass Comunity dan Andalan Sulsel Peduli Beri Bantuan ke Korban yang Jatuh di jurang di Gowa

"Seram, memang. Apalagi membayangkan timbul Cacar Monyet," sambung saya kembali tersenyum. "Makanya kampus ayam jantan perlu steril dari ayam non-biner. Begitu ya, nak?"

Sekilas dia pandangi saya. Senyum mahalnya sedikit merekah. Tanpa kata lagi. Lalu dia dekatkan pattombong nasi, diambilnya beberapa saji. Setelah cuci tangan di sampinungeng bening, dia raih dua kerat tempe goreng dan satu ikan goreng. Selanjutnya, basmalah.

Digugat Rp500 Miliar,LBH Pers Makassar Nilai Penggugat Berupaya Bangkrutkan Media dan Jurnalis

Bahkan dari perspektif seorang mahasiswa baru Unhas yang menjalani PKKBM dengan baik-baik saja, pun, tak urung menginspirasikan harapan bahwa "kampus ayam jantan perlu steril dari ayam non-biner." Apalagi orangtuanya.

Betapapun, tidak sedikit orangtua yang prihatin jika di lingkungan anaknya terdapat makhluk aneh-aneh. Betapapun, penting menjaga muruwah religius-kultural "Serambi Madinah" Sulawesi Selatan, tanah dimana Kampus Merah berada. Dan betapapun, penting menjaga rasa bangga keluarga besar almamater berlogo "Ayam Jantan" dari gangguan laga non-binerial. 

Halaman Selanjutnya
img_title