Meluruskan Tawassul dalam Perspektif Azyumardi Azra

Mendiang Prof Azyumardi Azra
Sumber :
  • Antara

Selain itu, tawassul yang dianjurkan dalam Alquran adalah bertawassul kepada Allah dengan nama-namaNya. Sebagaimana firmanNya yang artinya, “Hanya milik Allah-lah al Asma’ al Husna, maka memohonlah kepadaNya dengan menyebut  al Asma’ al Husna’. (Al A’raf:180), tawassul kepada Allah dengan Sifat-sifatNya, dengan perbuatanNya, tawassul kepada Allah dengan beriman kepadaNya dan kepada RasulNya, atau dengan orang shaleh yang masih hidup  yang diharapkan doanya terkabul.

Dihantam Gelombang 2 meter, kapal penangkap ikan, Dewi Jaya 2, terbalik, 22 orang hilang, 11 selamat

Adapun tawassul yang tidak dibenarkan adalah tawassul kepada Allah dengan kedudukan seseorang yang memiliki keistimewaan di sisi Allah, seperti tawassul dengan nabi sambil berkata, “Ya Allah, sesungguhnya saya memohon dengan kedudukan nabiMu agar demikian dan demikian.”  Dengan nabi saja kalau sudah meninggal kita tidak dibenarkan apalagi  hanya dengan sahabat-sahabatnya atau dengan wali-wali, ulama-ulama, atau para ayatollah –sebagaimana lazimnya para kaum Syiah—karena mereka sudah sibuk dengan diri mereka masing-masing, mana mungkin mereka sempat menolong yang masih hidup.

Begitu pula tawassulnya orang-orang musyrik dengan berhala-berhala dan patung-patung atau kuburan-kuburan orang-orang tertentu. Ini sumua adalah tawassul haram karna sudah berhubungan dengan rusaknya akidah. Mudah-mudahan kita terhindar dari bentuk tawassul yang terlarang. Wallahu a’lam

Film Rantemario bertarung dalam 24 Festival Film Internasional

Penulis: DR. Ilham Kadir, penulis buku dan opini media, akademisi serta komisioner di Baznas Enrekang, dan Ketua Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Enrekang