Banggakan Dosen Unhas, Pantas!

A.M. Iqbal Parewangi
Sumber :
  • Istimewa

 

Sebagai orangtua dari seorang mahasiswa baru Unhas tahun 2022, saya bersyukur sekaligus memuji sikap tegas, bijak dan bertanggungjawab yang ditunjukkan dua dosen Fakultas Hukum terhadap seorang mahasiswa baru yang mengaku gender "netral" : laki tidak, perempuan tidak. 

Bersyukur diam-diam, cuma sebatas itu awalnya. Salut pun diam-diam. Memuji dosen itu sambil mendoakan dalam hati, juga diam-diam saja.

Betapa tidak. Prosesi penerimaan 7.416 minus 1 mahasiswa baru Unhas tahun ini berjalan baik-baik saja. Perilaku mahasiswa baru baik-baik saja, maka perlakuan senior dan sikap para dosen pun baik-baik saja. Aksi-reaksi berjejalin selaras. Interaksi terbangun harmonis. Setidaknya begitu sekilas info faktual yang saya terima.

Anak ketiga saya, yang kelimpahan anugerah diterima di Kedokteran Unhas, setiap malam sepulang PKKMB menceritakan berbagai pengalaman positif. Kakak sepupunya, salah seorang Ketua BEM di Teknik Unhas, juga menuturkan hal serupa. Dua adek saya yang dosen Unhas juga menunaikan pendampingan PKKMB tahun ini dengan baik-baik saja.

Mahasiswa baru, begitupun para senior dan dosen, semua baik-baik saja. Kecuali satu itu. Maka cukuplah alasan untuk diam-diam saja, termasuk ketika yang satu itu bergulir masuk jagad viral. Toh tidak ada hukum cekal bagi pemburu viral. Toh pemburu viral tak kekal. Toh juga cuma viral seumur virus.

Lagi pula efek dari viral seumur virus itu tampaknya tidak seupil pun mempengaruhi prosesi PKKBM Unhas, apalagi berpengaruh terhadap keperkasaan "Ayam Jantan" yang dilogokan Unhas.