Babi Mati Capai 25.000 Ekor, Peternak Di Gowa Rugi Rp1 Miliar

Peternak melakukan disinfeksi kandang babi
Sumber :

Selain itu, Dinas Peternakan dan Perkebunan Gowa juga melakukan pencegahan dengan menutup atau mengosongkan kandang babi selama dua bulan. Hal tersebut dilakukan untuk memantau virus ASF masih ada atau sudah tidak.

Irma Waty, Caleg Pendatang Baru yang Dipastikan Lolos Mengisi Kursi untuk Dapil 3 DPRD Takalar

"Nanti kami turun lagi bersama BBV Maros untuk melihat apakah masih ada virus. Kalau sudah tidak ada baru kami izinkan menggunakan kandang dan memelihara kembali," terangnya.

Diketahui, virus ASF tidak hanya menyerang ternak babi di Kabupaten Gowa, akan tetapi juga sampai mematikan ribuan babi ternak di Kabupaten Luwu Timur (Lutim) dan Luwu Utara (Lutra).

Ass Comunity dan Andalan Sulsel Peduli Beri Bantuan ke Korban yang Jatuh di jurang di Gowa