Demo Tolak Pemilu Proporsional Tertutup, Mahasiswa: Sejarah Kelam di Masa Orde Baru
- Sulawesi.viva.co.id
Sulawesi.viva.co.id – Sejumlah kader Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) melakukan aksi demonstrasi. Mereka menolak sistem proporsional tertutup yang kabarnya akan segera diresmikan MK dan diterapkan pada Pemilu 2024.
Aksi demo tersebut turut dilakukan dengan pembakaran ban sebagai bentuk protes. Pelaksanaan demo berlangsung di Jl AP Pettarani, Makassar, tepat di depan Gedung DPRD Makassar, Kamis (1/6/2023).
Jenderal Lapangan GAM, Muhammad Aswad mengatakan jika sistem tersebut diberlakukan sistem demokrasi di Indonesia akan mengalami pemunduran. Apalagi, sistem ini pernah digunakan dan menjadi sejarah kelam bagi bangsa Indonesia.
"Kami menganggap sistem ini menjadi sejarah kelam di masa orde baru. Karena pemilu, adalah pesta rakyat jadi harus terbuka, bukan tertutup," tegas Muhammad Aswad.
Ia menambahkan, yang paling mencedeari andai sistem proporsional tertutup diterapkan yakni amat dari reformasi. Sebab selama reformasi berjalan selama 25 tahun ini, harus tetap dijaga.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa masyarakat harus terlibat langsung dalam pemilihan anggota legislatif. Sebab para legislatif ini, nantinya akan menentukan masa depan selama lima tahun.
"Ingat, masyarakat harus terlibat langsung terhadap siapa saja yang akan menjadi pemimpin di kursi legislatif. Pesan kami cukup sederhana, kami menginginkan Pemilu 2024 ini, MK harus memutuskan proposional terbuka," pungkasnya.
Diketahui, isu perubahan sistem pemilu dari proposional terbuka menjadi tertutup ramai diperbincangkan beberapa pekan terakhir. Berbagai penolakan pun datang terkait sistem proporsional tertutup baik dari Parpol hingga kepala daerah.