KoReAn dan Sejumlah Relawan Deklarasikan Gerakan Nasional Saksi AMIN Tak Mau Dibayar
- Sulawesi.Viva.co.id
"Gerakan ini kemudian akan diikuti oleh relawan di seluruh Indonesia hingga sampai ke kabupaten/kota,"Sambungnya.
Menurut Ramli, salah satu permasalahan politik di Indonesia adalah pembiayaan yang besar. Termasuk diantaranya adalah kebutuhan dana saksi.
Ia membeberkan, dana saksi ini setidaknya terdiri atas biaya konsumsi, biaya atribut dan honor saksi.
Jika mengacu ke pemilu 2019, secara rinci honor saksi sangat bervariasi antara Rp. 100.000-Rp. 250.000 per orang lalu konsumsi Rp. 50.000 dan atribut Rp. 25.000-Rp. 200.000, maka untuk setiap TPS dibutuhkan Rp. 175.000-Rp. 500.000.
Artinya, kata Ramli, dengan jumlah 820.161 TPS, maka dibutuhkan Rp. 143.528.175.000 - Rp. 410.080.500.000, jika di setiap TPS digunakan dua saksi, maka dibutuhkan Rp. 287.056.350.000 - Rp. 820.161.000.000.
"Jumlah itu jika dibandingkan dengan total harta kekayaan Anies Baswedan yang hanya Rp. 11.187.431.089 berdasarkan LHKPN, maka rakyat Indonesia terutama relawan tak bisa berharap banyak kepada calon presidennya."Tegasnya.
"Jika ini terjadi, jangan sampai yang terjadi adalah kekosongan saksi atau Anies menerima bantuan dari pemodal atau kita kenal dengan istilah oligarki. Atas dasar itulah KoReAn mendeklarasikan gerakan nasional saksi AMIN tak mau dibayar atau disingkat GERNAS SATAMAR," Sambun Ramli.