Marah Saat Ditagih, Oknum Anggota DPRD Takalar Aniaya Pacarnya di Apartemen Hingga Babak Belur

AG (30) Babak Belur Usai Dianiaya Oknum Anggota DPRD Kab. Takalar
Sumber :
  • Sulawesi.Viva.co.id

Sulawesi.Viva.co.id - Seorang wanita babak belur usai dianiaya oleh seorang pria yang menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Takalar.

Dihantam Gelombang 2 meter, kapal penangkap ikan, Dewi Jaya 2, terbalik, 22 orang hilang, 11 selamat

 

Korban berinisial AG (30) mengaku telah dianiaya oleh pria berinisial WEP seorang anggota DPRD Aktif di Kabupaten Takalar dari Fraksi Golkar.

Film Rantemario bertarung dalam 24 Festival Film Internasional

 

Kepada Media, AG bercerita jika penganiayaan itu terjadi pada hari Jum'at tanggal 01 sekitar pukul 11.00 wib di apartemen Casagrande Jl. Raya Casablanca Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

Lurah Barombong Himbau Masyarakat Agar Tidak Berenang di Pantai Barombong, begini Alasannya

 

"Penganiayaan yang dilakukan oleh Wahyu itu terjadi pada hari Jum'at tanggal 01 sekitar pukul 11.00 wib di Apartemen saya." Jelas AG, saat dikonfirmasi. Sabtu (2/9/23).

 

AG mengaku jika Penganiyaan terhadap dirinya itu berawal saat WEP (Pelaku) sedang melaksanakan kunjungan kerja di Jakarta.

 

"Saat tiba di Jakarta, WEP yang sementara ada kunjungan kerja itu, kemudian mampir ke apartemen saya."Ungkitnya.

 

Korban menyebutkan jika WEP (Anggota DPRD Takalar) memiliki utang kurang lebih Rp. 30 juta.

 

"Karena tanggal 1, dia waktunya gajian, jadi saya menagih utangnya karena kebetulan dia lagi ada disini. Terus saya suruh cek dulu apa gajinya sudah masuk atau belum karena Wahyu sudah lama tidak Bayar utangnya ke aku."Jelasnya.

 

Karena tidak terima di tagih, AG dan WEP terlibat adu mulut di dalam apartemen AG.

 

"Awalnya aku pegang bajunya karena kesal utangnya sudah setahun lebih tidak dibayar. WEP kemudian emosi dan disitu saya di pukul sama dia. Aku pun membalasnya, karena membalas pukulannya, WEP (pelaku) kemudian memukul saya secara membabi buta."Ungkap AG. 

 

Kata AG (korban) akibat pemukulan yang dilakukan WEP saat itu, ia tersungkur ke lantai hingga mimisan.

 

"Saya dipukul sampai tersungkur ke lantai, terus saya di pukul habis habisan sampai keluar darah dari hidung saya. Waktu dia liat saya mimisan, diisitu dia berhenti memukil dan saya harap dia minta maaf, tapi ternyata saya terus dipukuli. Sampai WEP berkata "Itu saya kasih pelajaran ke kamu kalau berani nantangin aku".Jelas AG sambil Menirukan Pelaku yang memukulinya sampai mimisan.

 

AG sendiri mengakui jika WEP (Anggota DPRD Kabupaten Takalar) memiliki hubungan spesial (Pacaran) sejak WEP mengaku sudah bercerai dengan istrinya.

 

"Saya sama WEP pacaran sudah lama, sejak pelaku resmi bercerai dengan istri sahnya setahun lalu."Beber AG.

 

AG Juga menyampaikan jika aksi penganiayaan WEP Anggota DPRD Takalar tersebut bukan pertama kali dilakukan.

 

"Bukan kali ini saja WEP pukul saya, sudah 2 sampai 3 kali, tapi saat itu masih saya maafkan. Tapi yang terakhir ini parah, masalahnya saya sampai mimisan, sampai mataku berdarah. Jadi saya tidak mau toleransi lagi untuk penganiayaan kali ini."tegasnya.

 

Setelah penganiayaan itu, korban menyuruh pelaku pergi dari apartemennya, lalu kemudian AG melapor ke Polre Motro Jakarta Selatan.

 

"Saya lansung melapor ke Polres Metro Jaya dengan nomor Laporan Nomor : LP/B/629/IX/2023/SPKT/Polsek Tebet/polres Metro Jaksel/polda Metro Jaya."Bebernya.

 

Akibat penganiayaan yang dilakukan WEP Anggota DPRD Kabupaten Takalar tersebut, AG mengalami sejumlah luka lebam di wajahnya.

 

"Muka saya lebam, hasil ct scan nya juga tulang dahi saya ada retak ringan dan otak ada memar karna benturan."Pungkasnya.

 

WEP (pelaku) yang berusaha dikonfirmasi, hingga kini belum memberikan tanggapan terkait dugaan penganiayaan yang dituduhkan ke dirinya.

 

Sementara itu, Ketua Badan Kehormatan Dewan DPRD Kabupaten Takalar Abdul Haris Nassa ketua fraksi Bintan kebangkitan persatuan sekaligus ketua DPC Partai PKB Kabupaten Takalar yang di konfirmasi terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan anggota DPRD Kabupaten Takalar WEP dari fraksi Golkar mengaku belum menerima laporan.

 

"Saya belum menerima laporannya soal penganiayaan yang dilakukan oleh WEP Anggota DPRD Kabupaten Takalar itu."Ungkapnya saat dikonfirmasi.

 

Namun jika benar, kata Ketua BKD DPRD Takalar itu, Anggota DPRD tersebut akan di proses sesuai kode etik.